Wednesday, August 6, 2008

FBR???


FBR??? itu singkatan dari Forum Betawi Rempug ya?? Kesel, itu yang kurasakan semalam melihat 3 orang yang mengaku anggota FBR diatas kopaja 20 yang kutumpangi ( satu orang sih sebenarnya yang bikin kesel).

Sebenarnya aq tidak tau persis apa yang terjadi (tapi aq tau dgn jelas masalahnya apa). Ketika naik ke kopaja, tiba-tiba terdengar suara sang konektur yang usianya masih terlalu kecil (menurutku) untuk menjadi seorang knek, mungkin masih SMP, itupun kalau dia masih sekolah. Sang knek berteriak pada salah seorang penumpang yang mengaku anggota FBR itu, "mas, ini kurang, masa cuma bayar 6000 buat bertiga, kurang mas". Trus, si FBR malah ngebentak, "trus napa, lo nggak seneng". Si supir yang juga ikutan kesel akhirnya ikut bersuara, "udah,....(memanggil nama si knek, tapi aq lupa), turunin aja kalau nggak mau bayar".

Tiba-tiba, yang terjadi adalah si FBR, yang notabene menurutku tidak terlalu menyeramkan sebagai seorang preman, n juga masih tergolong muda jika dibandingkan pak supir malah semakin panas. Ia maju kedepan, dan menghadap sang supir, "lo mau apa? lo tau nggak, gw ini anggota FBR, lo tiap hari ngelewatin lebak bulus, nggak bakal tenang lo" bentak si FBR sambil menghetak-hentakkan kaki. Sang supir yang dah mulai ketakutan akhirnya cuma bisa berkata, "ya udah mas, udah nggak paapa, saya juga anggota FBR kok".

"gw hapalin mobil lo, gw tandain" balas si FBR masih belum puas. Pak supir hanya bisa berkata "udah mas, nggak paapa, jalan aja". Namun si FBR masih belum senang, sampai akhirnya ia berjalan menuju pintu, dan memukul2 pintu layaknya seorang knek, ketika ada penumpang yg mo turun ataupun naik, "udah, berenti, turunin gw" kata si FBR. Pak supir yang ntah mungkin merasa takut masih belum mau berhenti, dan sekali lagi si FBR memukul pintu, "berenti, udah ... (menyebut nama 2 orang temennya yg lain, yang sbelumnya dibelakang cuma teriak-teriak udah,..,udah,...) kita turun aja", dan akhirnya si supir mengalah dan berhenti, serta sang FBR beserta temannya turun.

keseeeeeelllllllllllllll, kemarahan meledak didalam hatiku. Lalu kenapa kalau kamu seorang FBR? mau FBR kek, mau polisi kek, pengusaha, bahkan presiden sekalipun, seharusnya kita mau mematuhi peraturan. Kalau memang peraturannya jauh dekat 2500, ya bayar segitu. Mungkin memang ada sebagian kopaja/metro mini yang bisa menerima ongkos 2000 atau bahkan 1500 untuk jarak yg cukup dekat, namun sebagai penumpang tak seharusnya kita hanya memikirkan tentang keuntungan kita sendiri.

Pak supir n knek itu juga berusaha mencari makan, dari ongkos yg kita berikan. Kita juga bekerja untuk mencari nafkah, sama kan dengan mereka? Kita ngerasain susahnya nyari duit, mereka juga. Lalu kenapa kita tidak mau menghargai usaha mereka? Kita kesusahan BBM naik, mereka juga. Jangan hanya karena kita berkedudukan, berpangkat, berstatus sosial, lalu kita bisa ngerendahin orang lain begitu saja. Tanpa pak supir n kneknya, banyak dari kita yg bakal kesusahan, termasuk anda sang FBR, karena dengan jelas anda masih membutuhkan angkutan umum.

Yah, itulah kekesalan, tepatnya kemarahan , yang kurasakan semalam. Namun kekesalan itu nggak hanya segitu saja. Kemarahan ku semakin meningkat ketika menyadari bahwa tidak ada seorang penumpang pun yang mau angkat bicara terhadap kejadian tersebut. Terlihat sekali mereka tidak ambil pusing dgn apa yg terjadi, mungkin yang ada dalam pikirannya hanya, yang penting gw nyampe. Kessseeelllllllllllllllllllll,.... Seandainya aq bukan wanita, kan kulabrak pemuda itu, seandainya aq tidak memikirkan kemungkinan buruk yg kan terjadi,..., hatiku sudah benar2 ingin teriak, namun mulutku masih terkunci.

Kusadari, iman ku masih belum kuat, aku tak mampu mengatasi suatu maksiat dengan mulutku, jangan kan dengan tanganku. Dan serendah-rendahnya iman adalah menentang suatu maksiat dengan hati, dan itulah kadar imanku. Ya Allah, aq tau Kau akan selalu melindungiku, selama yang kulakukan adalah demi menegakkan kebenaran (bahkan Kau masih hadir dalam hari-hari penuh khilafku), tapi kenapa aq masih tak mampu? masih kurangkah kepercayaanku kepada MU? Astaghfirullah...

Ya Allah, inilah kondisi saudara-saudara ku di negeri tercinta ini, Indonesia, yang semakin terpuruk dan penuh noda. Bentar lagi HUT RI, negeri ini semakin tua, namun peradaban n moralnya semakin jauh dari dewasa dan bijaksana. Masih ingatkah kita sumpah pemuda??? satu bangsa, Bangsa Indonesia. Lalu kenapa kita harus nyombong sebagai anggota FBR di jakarta ini, toh jakarta ini masih bagian Indonesia, berarti juga milik orang sumatera, Jawa, kalimantan, Sulawesi, Irian dan lainnya. Dimanakah letak kebudayaan orang Indonesia yg terkenal ramah, dan terbuka???? bagaimana kita bisa membangun citra Indonesia di negara lain, jika sesama kita saja masih membeda2kan RAS??

Namun satu yang pasti, ku cinta Indonesia :)


0 comments: