Wednesday, February 27, 2008

D(o)RamA


Menjadi (mantan) mahasiswa ITB, tak hanya memberiku ilmu tentang matematika dan lainnya, tapi juga memberiku kesempatan untuk menoton j-dorama and k-drama. Entah berapa banyak dorama yang telah kutonton semasa kuliah. Hal ini telah menciptakan pendapat tersendiri tentang j-dorama n k-drama.

Setiap kali menonton dorama jepang, selalu saja ada sesuatu yang bermanfaat yang bisa kuambil. Sering kali semangat kembali berkobar setelah menontong dorama, atau sering kali aku mendapat suatu pelajaran tentang suatu hal setelah menontonnya. Sebut saja dragon sakura, deteketif galileo, juken no kamisama, yang berhasil memompa semangatku untuk terus belajar. Gokushen, my boss my hero, hana yori dango, mukodono, nodame, dan lainnya,..yang banyak memberikan pelajaran jika kita mau memperhatikannya. Dan yang paling berkesan tentu saja ichi littoru no namida, yang memberikan pelajaran agar kita mampu dan mau menghiasi hidup yang sangat berharga yang telah dianugerahkanNya.

Berbeda dengan j-dorama, k-drama lebih banyak menyuguhkan cerita-cerita romantis, yang memberikan kesan tersendiri setelah menontonnya. Sebagai sosok yang cukup sensitif dan melankolis, aku sering kali terhanyut dengan cerita-cerita yang disampaikan. Tak jarang k-drama ini selalu berkesan bagiku. Tapi untuk k-drama, aku cukup selektif dalam memilihnya. Suatu drama bisa ku tonton berulang kali tanpa merasa bosan, namun bisa juga tidak memberikan ketertarikan sama sekali bagiku. Hingga saat ini, winter sonata dan all about eve, tidak mampu bergeser dari posisi puncak dihatiku (ini karena ceritanya atau bintangnya, hehehe).

Jika dibandingkan dengan karya-karya dari dua negara tersebut, maka sinetron indonesia mendapatkan nilai yang sangat-sangat menyedihkan dihatiku. Makin hari sinetron indonesia makin tak bermutu, menurutku. Jangankan untuk diambil sebagai pelajaran, menghibur pun belum tentu. Semakin menjamurnya bintang-bintang baru di dunia selebritis indonesia tak menjamin semakin berkualitasnya hasil karya perfilman indonesia. Bahkan sering kedengar celoteh orang-orang sekitar, jika ada sinetron indonesia yang bagus, maka tak diragukan lagi bahwa idenya didapat dari hasil contekan j-dorama atau k-drama. Boleh-boleh aja sih mencontek (bukan dalam ujian) dalam rangka belajar untuk sesuatu yg lebih baik, tapi apakah selamanya bangsa ini hanya mapu mencontoh tanpa bisa memberikan ide baru yang originil??

1 comments:

Katakecil said...

Assalamu'alaykum...
Yoo..
aa-khir-nyaa..
kumenemukannn-mu..

{pake lagunya NAFF..}

yosh, gambare, mEE!

hikz hikz.. jadi telhayuu mengingat perjuanganku mencari blogmu =)